Ada dua orang laki laki duduk berhadapan. Di rumah mungil berdinding papan dan berlantai tanah. Pintu rumah sengaja di buka agar asap dari tungku bisa keluar dan tidak membuat pengap seisi ruangan.
"Pa.. Lagi sibuk gak? Aku mau cerita .!"
"Enggak sibuk sih, tapi nanti mau ke ladang ikut? "
Jawabnya dengan penuh semangat dan sumringah. Itu lah pekerjaa Bapakku sebagi pentani Karet dan sawit di negri melayu Riau yang terhampar luas dengan pertanian khasnya. Ku rasa ini kesempatan yang baik untuk menyampaikan keinginanku gumamku dalam hati.
"Hmmm Pa.
Ini Aku mau pamit, aku mau ke Depok..!"
" mau ngapain jauh banget.? "
"Aku mau ke pesantren, Aku mau ngafal Al Quran ! "
"Udah lah gak usah jauh jauh. Di sini aja! "
"Bapa taukan dari dulu aku pingin kuliah? udah setahun kerja gini-gini terus gak ada perubahan, Mumpung ada kesempatan Pa. Setelah 2 tahun selesai Hafal Quran, Mau lanjut cari kerjaan terus kuliah di sana! "
Senyum sumringah berubah total memerah padam. Aku lihat ada kemarahan dimatanya. Suasana rumah yang tenang tiba-tiba menegangkan. dan aku benar benar takut.
Aku tak berani berkat apa apa, yang ku tunggu adalah kalimat yang keluar dari mulutnya dan pasti sangat mengagetkan.
Tiba tiba ia berdiri mengadap pintu dan berkata dengan sangat lirih.
"Maaf ya nak, Bapak gak mampu biayain kamu kuliah".
Aku benar benar tekejut dengan jawaban itu, kulihat air matanya mengalir deras. Aku hanya bisa merasa bersalah karena ucapan ku tadi. Tiba tiba Mamaku keluar dari kamar sambil duduk di sampingku dan mengusap usap rambutku.
"Pi.. Kalau memang mau pergi , ya pergilah. ! Mama sama Bapak sebenarnya senang anak nya rajin belajar dan mau bekerja keras"
Tapi mama tuh lagi khawatir seperti berita di TV. Lagi musimnya Teroris. Mama gak mau kamu ikut ikutan kayak gitu , pulang belajar agama bukan jadi anak baik malah suka mengkafir kafirkan orang. Nanti punya anak istri di telantarin alasannya pergi berakwah berulan bulan. Mama gak Mau kau kayak gitu nak."
"Enggak Maa..! "
“Ini bener ko. Bukan Teroris. Bukan seperti yang mama pikir . insyaAllah bekal ilmu ngaji di Mushala sama Mang Amat cukup untuk bisa menbedakan mana ayang baik dan mana yang nyimpang."
Ini juga di kasih tau dari Pak Mahmud , guru SMA. Yang calon DPRD dari PKS itu loh Maa.!
“Aku yakin dengan AlQuran, hidup kita bis berubah Ma..! bahkan di akhirat orang tua yang anaknya menghfal Quran akan di beri mahkota dan jubah yang sangat mulia dan bercahaya. “
Tanpa tersadar ku jelaskan dengan penuh kehati hatian. Aku pun mulai menangis. Aku tak sanggup menatap wajah mereka. wajah yang selama ini tersenyum memberikan kekutan untuk ku agar bisa belajar memaknai hidup hingga saat ini.
Mama dan Bapa hanya bisa diam mendengarkan penjelasanku, yang ku tuturkan dengan penuh lemah lembut.
Tiba tiba adzan Dzuhur berkumandang, terdengar dari masjid besar yang tak jauh dari rumahku. Suara Muadzin yang mengayun indah menambah kaharuan suasana di rumah ini. Ada ketegangan yang tiba tiba berubah menjadi lebih menenangkan.
Tiupan angin semilir dari pintu dan jendela kayu seolah ikut mengiringi indahnya lafadz adzan yang menyapu bersih perasaan gundah di rumah mungil ini.
"Pak Aku ke masjid duluya..!
Ini ada surat izin orang tua yang tinggl di tanda tangani silahkan di pikir pikir ya Pak.. Ya Ma..!
“Izin mama dan bapak ada di ujung pena ini, kalau ada tanda tangan berarti aku berangkat , kalu enggak ada tandatangan , aku batal berangkat.
Ku langkahkan kaki menuju menuju panggilan Allah dengan penuh semangat, setelah selesai shalat aku berdoa agar semuanya dimudahkan oleh Allah.
Ingin rasanya ku berlama lama di masjid ini, ku ambil Al Quran diatas mimbar lalu ku baca surat Yasin , surat yang menjadi andalanku ketika hati sedang gundah gulanah.
Aku pun pulang kerumah dengan senyuman yang baru denga hati yang lebih lapang dan siap menerima segala keputusan yang ada.
“ Mama ..! Bapa mana ?”
“Bapak udah pergi keladang , buru buru habis shalat tadi ?
“Ko surat nya belum d tanda tangani ?,
gak boleh berngkat ya , ya udala gapapa !
“pulpennya mana ?” kamu ngasih kertas gak ngasih pulpen ?
“Oowwh iyaa lupa ..! hahhaha
………………BERSAMBUNG ………………………..
0 komentar: